Postingan

Cost of Worrying. Inilah Harga yang Harus Dibayar Karena Kekuatiran

Shalom Kingdom People. Kali ini saya pengen bahas sedikit tentang kekuatiran. Siapa sih yang nggak pernah kuatir? Nah, kali ini kita akan sama-sama belajar tentang kerugian yang ditimbulkan oleh karena kekuatiran. Lets check this out!  Menurut Henry Manampiring dalam bukunya berjudul Filosofi Teras, setidaknya ada tiga biaya/cost yang harus dikorbankan dikarenakan kekuatiran, yaitu :  1. Kekuatiran menghabiskan energi pikiran. Berpikir, termasuk di dalamnya merasa khawatir berlebihan, adalah aktivitas yang membutuhkan energi. Artinya, setiap kalori energi tubuh yang dipakai untuk khawatir adalah kalori yang tidak bisa digunakan untuk hal-hal lain yang lebih produktif. 2. Kekuatiran menghabiskan waktu dan juga uang.  Saat kita khawatir, soal studi, orang tua, keuangan, atau sosial politik negara tanpa menghasilkan solusi, kita sudah membuang waktu yang sebenarnya bisa digunakan untuk hal-hal lain yang lebih berguna. Tidak hanya waktu, kekhawatiran juga bisa menghabiskan u...

Apa itu Kebangunan Rohani?

 By Yahaziel Pether Apa yang ada di benak kita ketika mendengar kalimat kebangunan rohani? Mungkin sebagian dari kita akan menjawab bahwa kebangunan rohani adalah sebuah kegiatan atau ibadah yang besar dan luar biasa yang membuat banyak orang mengalami mujizat dan bertobat. Ya, kita dibesarkan di tengah-tengah generasi yang menganggap kebangunan rohani sebagai sesuatu yang luar biasa yang jarang terjadi. Kita memahami kebangunan rohani hanya sebatas sebuah event atau kegiatan yang menghadirkan pendeta-pendeta besar penuh urapan yang memiliki kuasa supranatural. Tetapi, jika kita berkaca pada Yesus dan murid-murid-Nya, serta para rasul dan jemaat mula-mula, maka kita akan menemukan fakta bahwa kebangunan rohani bukanlah sebuah hal yang asing, kebangunan rohani adalah hal yang normal! Jika hari ini kita menganggap kebangunan rohani hanya sebatas event atau kegiatan tertentu (misalnya KKR dsbgnya), maka kita sedang menurunkan standar kebangunan   rohan itu sendiri. Mari...

Pemulihan yang diawali dengan Kepekaan

Suatu ketika Yesus diundang untuk mendatangi anak seorang kepala rumah ibadat yang baru saja meninggal (Matius 9:18-26). Yesus diminta untuk meletakkan tangan-Nya atas anak itu dengan harapan anak itu hidup.  Di perjalanan menuju ke tempat tujuan, ternyata ada seorang perempuan yg sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan mendekati Yesus dan menjamah jumbai jubah Yesus dengan iman bahwa ia akan sembuh.  Seketika saja Yesus berpaling kepada perempuan itu dan mengatakan "imanmu telah menyelamatkanmu." Seketika saja perempuan itu pun sembuh.  Dalam konteks ini, tujuan Yesus adalah pergi menemui anak kepala rumah ibadat. Namun di tengah perjalanan ternyata Yesus 'merasakan' ada sebuah energi yang begitu kuat yang berasal dari iman seorang perempuan yang menjamah jumbai jubahnya. Yesus 'peka' akan hal itu. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Ia pun melayani dan menyembuhkan perempuan itu.  Sebagai orang percaya, mungkin dalam hidup ini kita memiliki tujuan ki...

Hati-Hati Merasa Kuat

Kingdom Daily 18 Okt 2022 1 Korintus 10:12 (TB)   Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!  Hati-hati jika kita merasa teguh berdiri dan kuat. Entah itu karena kita merasa diri kita sendiri kuat atau karena kita merasa bahwa 'kita mengandalkan Tuhan'.  Sebab jika kita merasa kuat karena kekuatan kita sendiri, maka : Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri (Yeremia 17:5)  Lantas jika kita mengatakan bahwa kita merasa kuat karena Tuhan, maka pertanyaannya adalah apakah kita berani menjamin bahwa kita benar-benar hanya mengandalkan Tuhan, murni?  Sepertinya pertanyaan-pertanyaan di atas cukup berat untuk dijawab. Biarlah pertanyaan-pertanyaan itu menjadi perenungan kita.  Yang jelas Firman Tuhan sendiri menegaskan agar kita berhati-hati jika kita menyangka bahwa kita kuat/teguh berdiri. Firman Tuhan tidak melarang kita merasa kuat/teguh berdiri. Yang Firman Tuhan ingatkan kepada ki...

Self Identification

Sebagai manusia, hidup kita tentu terus berprogres. Waktu demi waktu, kejadian demi kejadian dan pengalaman demi pengalaman membawa kita kepada diri kita yang sekarang. Dan sudah tentu, kita menginginkan perubahan yang positif terjadi pada diri kita setiap hari. Kita pasti memiliki keinginan untuk mengikis bagian-bagian buruk dalam diri kita supaya kita menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.  Lantas, bagaimana kita bisa mengetahui sisi buruk mana dari diri kita yang perlu dikikis? Hal inilah yang saya renungin beberapa hari ini. Dan akhirnya saya menemukan tiga poin ini yang bakalan saya share sama teman-teman semua. 1. Lewat perenungan Yeah, I put this first . Perenungan adalah kondisi di mana kita menyisihkan waktu kita untuk merenungkan Firman Tuhan kemudian berdialog intim dengan Tuhan. Mazmur 119:105 (TB)  Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Untuk mengungkapkan bagian-bagian buruk yang selama ini tersembunyi di dalam gelapnya diri kit...

Relationship with Our Heavenly Father

Relationship adalal hal yang sangat esensi. Jika kita berbicara tentang ketaatan, apa rasanya ketaatan tanpa sebuah hubungan? Jatuhnya kita seperti menyembah Tuhan yang diktator dan kejam. Hallo? Tuhan kita bukanlah Tuhan yang toxic kayak do'i mu yang sering kamu curhatkan sambil nangis-nangis ke bestie mu wkwk.... (Ujung2nya yang dapet malah bestiemušŸ¤£) Lalu jika kita berbicara tentang persembahan, bagaimana rasanya harus mempersembahkan sesuatu kepada pribadi yang gak kita kenal? Ujung-ujungnya kita bakalan merasa seperti sedang diperas. Hallo? Tuhan kita bukan preman, remember that! Atau jika kita berbicara tentang sorga yang sering kita sebut sebagai rumah. Apa rasanya tinggal di dalam RUMAH dengan pribadi yang tidak memiliki hubungan yang intim dengan kita? Bisakah kita hidup dengan damai di dalam satu rumah bersama orang asing? Itulah mengapa, relationship/hubungan adalah hal yang sangat penting. Karena tanpa sebuah hubungan yang intim bagaimana kita bisa menghargai dan m...

KETERLIBATAN

Gambar
Kita hidup dalam satu garis besar tujuan Allah, yaitu menyatakan kerajaan-Nya di bumi seperti di sorga. Dan untuk tujuan itulah kita hidup dan diberikan kuasa. (Matius 28:18-20 , Kisah Para Rasul 1:8) Nah, kita sering kagum melihat para pengajar, penginjil, pengkhotbah, gembala dan anak-anak muda yang terlihat begitu berapi-api dalam melayani Tuhan di dalam Gereja. Ketika duduk di kursi jemaat, kita terkagum-kagum melihat pelayanan mereka, tanpa kita sadari bahwa sebenarnya kita semua juga dipanggil untuk melayani Tuhan dan sesama kita dengan kuasa yang Tuhan berikan kepada kita. Ya, apapun latar belakangmu, kamu dipanggil untuk menjadi pelayan Tuhan di mana pun Tuhan tempatkan kamu saat ini.  Ketika Roh Kudus dicurahkan di atas loteng Yerusalem, Petrus berdiri dan berkata kepada orang-orang: Kisah Para Rasul 2:16-21 (BIMK)  Tetapi ini sudah diberitahukan oleh Allah melalui Nabi YoĆ«l:  Allah berkata, 'Pada akhir zaman Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua ...