Self Identification
Sebagai manusia, hidup kita tentu terus berprogres. Waktu demi waktu, kejadian demi kejadian dan pengalaman demi pengalaman membawa kita kepada diri kita yang sekarang.
Dan sudah tentu, kita menginginkan perubahan yang positif terjadi pada diri kita setiap hari. Kita pasti memiliki keinginan untuk mengikis bagian-bagian buruk dalam diri kita supaya kita menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Lantas, bagaimana kita bisa mengetahui sisi buruk mana dari diri kita yang perlu dikikis? Hal inilah yang saya renungin beberapa hari ini. Dan akhirnya saya menemukan tiga poin ini yang bakalan saya share sama teman-teman semua.
1. Lewat perenungan
Yeah, I put this first. Perenungan adalah kondisi di mana kita menyisihkan waktu kita untuk merenungkan Firman Tuhan kemudian berdialog intim dengan Tuhan.
Mazmur 119:105 (TB) Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Untuk mengungkapkan bagian-bagian buruk yang selama ini tersembunyi di dalam gelapnya diri kita, kita butuh Firman Tuhan untuk menerangi bagian-bagian itu sehingga kita memiliki pandangan yang lebih jelas lagi.
Sesibuk apapun kita, jangan lupa untuk perenungan.
2. Lewat masalah/hal yang gak mengenakkan
Siapa bilang masalah selalu buruk? Semua tergantung dari perspektif kita ketika menghadapinya. Karena masalah, tekanan dan hal-hal yang gak mengenakkan bisa menunjukkan bagian mana dari diri kita yang belum beres dan masih harus terus diproses.
For example. Saya pernah mengalami ini. Saya adalah orang yang selalu ingin diakui dan berada di depan. Nah, ketika suatu saat tiba-tiba orang-orang gak menghargai dan mempercayai saya menjadi pemimpin maka saya akan merasa marah dan ingin menarik diri dari mereka/komunitas tersebut. Tapi dari sini saya juga akhirnya belajar bahwa ada satu hal yang belum beres dalam diri saya, yaitu ke-aku-an. Kenapa saya marah? Bukanlah pekerjaan Tuhan tetap jalan mau saya ada atau enggak? Nah dari sini saya jadi sadar bahwa melalui hal-hal yang gak mengenakkan itu saya jadi tahu sisi lemah saya.
3. Lewat Berkat/Hal yang mengenakkan
Nah ini dia yang bahaya. Karena seringkali kita justru gak sadar kalau kita berada pada posisi ini.
Tuhan memberkati kita supaya kita bisa menggenapi tujuan hidup yang Tuhan berikan kepada kita. Namun seberapa banyak di antara kita yang akhirnya lupa pada tujuan itu ketika kita mendapatkan berkat/promosi?
Ketika kita semakin dipercayakan sesuatu oleh Tuhan dan kita mulai merasa sombong, lupa tujuan dan menjadi malas, di sana kita bisa melihat bagian mana dalam diri kita yang belum beres. Mungkin kita berpusat pada diri sendiri, berkat, harta, jabatan dan bukan pada tujuan Tuhan?
Well, intinya adalah segala kondisi dan keadaan yang menimpa kita, mau itu baik atau buruk pada akhirnya akan menunjukkan siapa kita yang sebenarnya.
By Yahaziel Pether
Komentar
Posting Komentar