Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

Self Identification

Sebagai manusia, hidup kita tentu terus berprogres. Waktu demi waktu, kejadian demi kejadian dan pengalaman demi pengalaman membawa kita kepada diri kita yang sekarang. Dan sudah tentu, kita menginginkan perubahan yang positif terjadi pada diri kita setiap hari. Kita pasti memiliki keinginan untuk mengikis bagian-bagian buruk dalam diri kita supaya kita menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya.  Lantas, bagaimana kita bisa mengetahui sisi buruk mana dari diri kita yang perlu dikikis? Hal inilah yang saya renungin beberapa hari ini. Dan akhirnya saya menemukan tiga poin ini yang bakalan saya share sama teman-teman semua. 1. Lewat perenungan Yeah, I put this first . Perenungan adalah kondisi di mana kita menyisihkan waktu kita untuk merenungkan Firman Tuhan kemudian berdialog intim dengan Tuhan. Mazmur 119:105 (TB)  Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Untuk mengungkapkan bagian-bagian buruk yang selama ini tersembunyi di dalam gelapnya diri kit...

Relationship with Our Heavenly Father

Relationship adalal hal yang sangat esensi. Jika kita berbicara tentang ketaatan, apa rasanya ketaatan tanpa sebuah hubungan? Jatuhnya kita seperti menyembah Tuhan yang diktator dan kejam. Hallo? Tuhan kita bukanlah Tuhan yang toxic kayak do'i mu yang sering kamu curhatkan sambil nangis-nangis ke bestie mu wkwk.... (Ujung2nya yang dapet malah bestiemušŸ¤£) Lalu jika kita berbicara tentang persembahan, bagaimana rasanya harus mempersembahkan sesuatu kepada pribadi yang gak kita kenal? Ujung-ujungnya kita bakalan merasa seperti sedang diperas. Hallo? Tuhan kita bukan preman, remember that! Atau jika kita berbicara tentang sorga yang sering kita sebut sebagai rumah. Apa rasanya tinggal di dalam RUMAH dengan pribadi yang tidak memiliki hubungan yang intim dengan kita? Bisakah kita hidup dengan damai di dalam satu rumah bersama orang asing? Itulah mengapa, relationship/hubungan adalah hal yang sangat penting. Karena tanpa sebuah hubungan yang intim bagaimana kita bisa menghargai dan m...